Kamis, 24 November 2011

Waterpass

Waterpass

Waterpass adalah alat mengukur beda ketinggian dari satu titik acuan ke acuan berikutnya. Waterpass ini dilengkapi dengan kaca dan gelembung kecil di dalamnya. Untuk mengecek apakah waterpass telah terpasang dengan benar, perhatikan gelembung di dalam kaca berbentuk bulat. Apabila gelembung tepat berada di tengah, berarti waterpass telah terpasang dengan benar. Pada waterpass, terdapat lensa untuk melihat sasaran bidik. Dalam lensa, terdapat tanda panah menyerupai ordinat (koordinat kartesius). Angka pada sasaran bidik akan terbaca dengan melakukan pengaturan fokus lensa. Selisih ketinggian diperoleh dengan cara mengurangi nilai pengukuran sasaran bidik kiri dengan kanan. Waterpass memiliki nivo sebagai penyama ketinggian, lensa objektif, lensa okuler, dan penangkap cahaya. Dengan waterpass ini kita dapat menentukan berapa banya tanah yang dibutuhkan untuk meratakan suatu lokasi. Alat ini bersifat sangat sensitif terhadap cahaya, sehingga memerlukan payung untuk menutupi cahaya matahari.
Cara kerja:
Yang diamati dilapangan adalah pembacaan:
  • · bentang tengah (BT),
  • · bentang bawah (BB)
  • · bentang atas (BA)
  • · sudut horizontal kasar
Angka angka pada BT, BB, BA dapat kita baca pada rambu yang
ditegakan pada strat pot (patok kayu yang diberi paku payung)
melalui water pass yang telah distel.
  1. pasang la trifood statif(kaki 3) setinggi dada juru ukur,
dan pasang water pass pada kaki 3
  1. atur lah alat ukur sehingga nivo kontak tepat ditengah, dengan menggunakan 3 buah skrup penyetel
  2. Intip lensa okuler, fokuskan pada tiang (objek) yang akan diukur.
  3. Catat ketinggian tiang.
  4. Ulangi langkah yang sama pada tempat yang akan dicari selisih ketinggiannya.
Setelah melakukan pengukuran di lapangan,maka kita dapat membuat tabel hasil pengukuran dan mendapatkan gambar hasil kontur tanahnya.
Adapun yang perlu diperhatikan dalam pengukuran ini adalah:
  • a. Usahakan jarak antara titik dengan alat sama.
  • b. Seksi dibagi dalam jumlah yang genap.
  • c. Baca rambu belakang, baru kemudian dibaca rambu muka.
  • d. Diukur pulang pergi dalam waktu satu hari.
  • e. Jumlah jarak muka=jumlah jarak belakang.
  • f. Jarak alat ke rambu maksimum 75 m.
  • g. saat terbaik pengukuran pagi jam 06.00 - 11.00 siang jam 15.00 - 18.00
Dalam pembuatan jalan maupun pembangunan diperlukan suatu pengukuran beda tinggi agar dapat diketahui perbedaan tinggi yang ada dipermukaan tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar